Klasifikasi Iklim Koppen

Klasifikasi iklim oleh Koppen ini berdasar pada rata-rata curah hujan dan temperatur, baik temperatur bulanan maupun tahunan. Koppen sendirI menggunakan simbol huruf besar dan kecil untuk membedakan ciri-ciri antara curah hujan dan temperatur. Simbol ini juga digunakan dalam menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin dan juga bulan terpanas. Berikut ini merupakan kode dari klasifikasi iklim Koppen:

    A: iklim tropis

    B: iklim kering

    C: iklim sedang

    D: iklim dingin

    E: iklim kutub

    f: selalu basah (hujan bisa jatuh dalam semua musim)

    S: bulan kering pada musim panas

    w: bulan kering (winter)

    m = hujan cukup/ medium

Iklim Hujan Tropis (A)

Wilayah hujan tropis merupaka wilyah yang memiliki temperatur bulanan terdingin sekitar 18 derajat celcius. Iklim ini termasuk kategori iklim yang panas. Iklim ini dibagi lagi menjadi tiga tipe yaitu hutan hujan tropis (Af), monsoon tropika (Am), dan savana (Aw). Untuk mengetahui lebih detail ketiganya, silahkan baca penjelasan berikut:

1. Hutan hujan tropis (Af), merupakan daerah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata- rata lebih dari 60 mm. Daerah ini banyak memiliki hutan-hutan yang lebat dan terdapat di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan.

2. Monsoon tropika (Am), merupakan daerah peralihan yang mana jumlah hujan ketika bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada saat bulan kering. Daerah ini juga masih terdapat hutan-hutan yang cukup lebat, dan persebarannya antara lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

3. Savana (Aw), merupakan wilayah yang mempunyai musim kering yang panjang. Jumlah hujan pada bulan basah tidak akan mampu mengimbangi kekurangan hujan ketika bulan kering. Tidak banyak vegetasi yang bisa tumbih di tempat seperti ini. Beberapa tanaman yang tumbuh seperti rumput dan pepohonan yang jarang, serta persebarannya antara lain di Nusa Tenggara dan Madura.

Iklim Kering (B)

Selanjutnya adalah iklim kering atau sub tropis, yakni daerah yang memiliki tingkat penguapan tinggi daripada curah hujan, serta temperatur pada bulan yang terdingin mencapai 18,3 derajat Celcius. Pada iklim ini, persediaan air bahkan tidak mendukung untuk kehidupan tanaman. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw). Tanaman yang bisa bertahan di iklim ini diantaranya adalah kaktus.

Iklim Hujan Sedang (C)

Selanjutnya adalah iklim hujan sedang. Daerah yang beriklim ini memiliki suhu rata-rata di bulan terpanas lebih dari 10 derajat celcius. Sama seperti dua jenis iklim sebelumnya, iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs), iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw), serta iklim sedang yang lembab (Cf).

Iklim Dingin (D)

Iklim ini terdapat pada wilayah yang memiliki iklim dingin mempunyai temperatur atau suhu rata-rata di bulan-bulan terdingin kurang dari -3 derajat celcius, sedangkan di bulan-bulan terpanas suhunya melebihi 10 derajat celcius. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yakni iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw) dan iklim dingin tanpa periode siang (Df)

Iklim Kutub (E)

Iklim yang terakhir adalah iklim kutub. Daerah yang memiliki iklim kutub memiliki temperatur rata-rata di bulan terpanas kurang dari 10 derajat celcius. Iklim kutub ini dibagi menjadi dua tipe iklim yakni iklim tundra (ET) dan iklim es salju abadi (EF).