Deret kontinyu menggambarkan pembentukan feldspar
plagioklas yang dimulai dari anorthite yang kaya akan Ca (kalsium) menjadi
Oligoklas yang kaya akan Na(natrium). Pada deret ini disebut deret kontinyu
karena pembentukan mineral yang satu dengan mineral yang lain dalam satu deret
memiliki hubungan yang dekat seperti bitownite yang memiliki rumus kimia (Na,
Ca) Al (Al,Si,)Si2O8 sangat berhubungan dengan
pembentukan mineral andesin yang juga memiliki rumus kimia yang sama hanya saja
nanti ada perbedaan dalam komposisi Na (natrium) dan Ca (kalsium) atau Al
(aluminium) dan Si (silikon) yaitu (Na, Ca) Al, 2Si3, 2O8.
Pada deret diskontinyu menggambarkan pembentukan
mineral-mineral seperti olivine, piroksen, amfibol, dan biotit. Pembentukan ini
dimulai dari olivin kemudian semakin ke bawah menjadi biotit. Deret ini disebut
deret diskontinyu dikarenakan tidak terdapat hubungan dalam pembentukan
mineral-mineral ini dimana sebagai contoh olivin memiliki rumus kimia XSiO4
sedangkan mineral seperti biotit memiliki rumus kimia K(Mg, Fe2+)3(Al,
Fe3+)Si3O10(OH,F)2 dapat dilihat
bahwa perbedaan rumus kimia yang sangat mencolok, oleh karen itu deret ini
disebut deret diskontinyu karena tidak terdapatnya hubungan antara mineral yang terbentuk pertama dan yang
terbentuk setelahnya.
Akan tetapi, kedua deret ini bertemu pada satu titik dimana
dalam deret ini membentuk huruf seperti (Y). Kedua deret ini bertemu pada
pembentukan K-Feldspar, kemudian berlanjut ke pembentukan muscovite, dan
kuarsa.