Hai sahabat, pasti kalian udah sering banget mendengar podcast, menonton video dan membaca buku yang menuliskan tentang fixed and growth mindset. Kita bahas lebih jauh yuk perbedaan fixed dan growth mindset.
Pola Pikir Fixed Mindset vs Growth Mindset
Pola pikir fixed mindset adalah pola yang membuat seseorang selalu ingin dihargai atas sedikit usaha yang sudah dikerjakan. Merasa berkecil hati saat mendapat penolakan atau jika mengalami kegagalan, hingga beberapa kondisi yang memaksa mereka merasa untuk sulit berkembang.
Fixed mindset merupakan pola pikir tetap, meyakini jika bakat adalah hal mutlak sehingga kemampuan pada diri seseorang tidak mampu dikembangkan atau diubah lagi. Apa saja yang ada pada diri seseorang, termasuk kecerdasan atau bakat lain sangat tidak mungkin alias mustahil untuk dikembangkan. Sama seperti kepercayaan jika kesuksesan tidak akan mungkin diraih dan perjuangan terhenti saat itu juga, inilah mengapa ada orang dengan pola pikir tidak bisa berkembang bahkan tidak ada perubahan positif dalam diri orang tersebut.
Contoh kasus seperti ketika seseorang bisa memiliki kepandaian dalam pelajaran matematika, sementara lainnya tidak mampu, maka tidak ada jalan lain bagi orang yang tidak bisa matematika tersebut. Perasaan tidak mampu membuatnya pasrah, karena merasa apa saja yang dilakukan untuk berbakat dalam matematika dirasa percuma.
Orang dengan cara berpikir seperti ini selalu hanya fokus ke hasil ketimbang proses yang sudah dilalui orang lain. Ingin mencapai hasil dengan sukses, namun tidak ingin merasakan proses dalam mendapatkan kesuksesan tersebut. Contoh sederhana lainnya, jika seorang merasa tak mampu mengerjakan tugas, maka ia akan meninggalkan tugas tersebut tanpa mencoba dikerjakan.
Sementara orang dengan pola pikir growth mindset berbanding terbalik dengan itu. Orang-orang dengan pola pikir growth mindset adalah orang yang sangat menyadari kualitas seseorang bisa didapatkan dari usaha. Usaha di sini sangat dihargai sehingga memunculkan perasaan tak pernah merasa takut untuk mengalami kegagalan. Bahkan ketika mengalami kegagalan, justru hal itu dianggap sebagai pengalaman baru untuk bisa lebih mengembangkan diri.
Pengalaman yang muncul dari berbagai usaha yang dilakukan, orang-orang sadar bahwa kegagalan akan menjadi sebuah kesuksesan jika melakukan usaha secara terus menerus. Kemampuan berpikir dan kecerdasan intelektual juga dipercaya akan berkembang seiring kerja keras yang dilakukan, dengan itu ketekunan dalam diri terus digali lewat proses atau usaha yang dilakukan.
Ciri-ciri orang dengan pola pikir ini adalah saat menghadapi tantangan mereka tidak menghindar dan justru malah mencari tantangan tersebut. Karena kemauan dalam diri mereka ingin berkembang meski berada di bawah tekanan, usaha dan segala proses yang dilalui inilah yang membuat mental mereka semakin hebat.
Mengubah Pola Pikir Menjadi Growth Mindset
Perbedaan pola pikir manusia masih bisa diatasi meski ketika lahir, manusia diciptakan dengan segala kekurangan dan perbedaan yang dimiliki. Pola pikir bersemayam dalam pikiran manusia, meski berasal dari asal dan daerah berbeda saat dilahirkan namun manusia bebas untuk menentukan ingin jadi orang dengan pemikiran seperti apa.
Cara mengubah pola pikir fixed mindset ke growth mindset tergantung pada seorang itu sendiri memilih pola pikir yang mana. Tentu setelah mengetahui pengertian dan perbedaan dari dua pola pikir tersebut. Selanjutnya tergantung bagaimana seseorang memilih pola pikir mana yang akan diterapkan dalam kehidupannya.
Rekomendasi Buku
1. Mindset karya Carol Dweck. Buku ini menjadi pertama yang mampu mematahkan anggapan umum bahwa bakat sangat menentukan kesuksesan seseorang. Penjelasan mengenai sukses dalam buku ini sangat mendasar, fokus pada proses atau usaha yang dilakukan seseorang dalam mencapai kesuksesan ketimbang sisi praktis mencapainya.
2. Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki. Buku ini cocok bagi seseorang yang ingin mengembangkan pola pikir, dalam memaknai uang dan pekerjaan. Gagasan mengenai investasi, uang yang dimiliki seseorang akan terus berputar dan berkembang seiring berjalannya waktu. Uang yang tak diinvestasikan akan selalu habis dan bakal membebani generasi berikutnya.
3. Masih Belajar karya Iman Usman. Penulis menceritakan bahwa dirinya mampu membuktikan apa yang diraih di bidang karier memiliki dampak terhadap kepentingan sosial. Prestasi dan pola pikir yang sudah diraih Iman Usman selaku penulis memang memukau. Meskipun Iman tak melupakan bagian penting dari kesuksesannya, yakni proses untuk mencapai itu.