Pengenalan Standar AIB

AIB International, sebelumnya bernama American Institute for Baking, didirikan pada tahun 1919 untuk “menerapkan ilmu pengetahuan bagi para pembuat roti”. Sejak itu, AIB telah berkembang menjadi salah satu organisasi pelatihan dan audit terkemuka di dunia mengenai keamanan pangan, yang menetapkan standar AIB untuk kualitas dan keamanan. AIB bukan lembaga pemerintah, sehingga perusahaan mengundang AIB untuk mengevaluasi kepatuhan operasi mereka terhadap standar keamanan pangan.

 

Inspeksi dan Audit

Inspeksi adalah peninjauan fisik menyeluruh terhadap fasilitas produksi/pengolahan/distribusi makanan untuk menilai apa yang sebenarnya terjadi di suatu fasilitas pada suatu waktu. Inspeksi dapat mengungkap praktik keamanan pangan yang buruk yang mungkin tidak terlihat dari dokumen.

 

Audit adalah evaluasi sistematis terhadap dokumentasi fasilitas pangan untuk menentukan apakah program dan kegiatan terkait mencapai harapan yang direncanakan. Sebagai auditor, AIB melihat data dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi tren positif atau negatif. Audit fokus pada dokumentasi dan dapat mengarah pada sertifikasi formal.

 

Peran AIB dalam Proses Sertifikasi Keamanan Pangan

Industri keamanan pangan identik dengan organisasi yang menetapkan tolok ukur, melakukan audit dan inspeksi, dan memberikan sertifikasi. Sebagai contoh sertifikasi Inisiatif Keamanan Pangan Global (GFSI) adalah tolok ukur yang diakui industri untuk keamanan dan kualitas pangan. Perolehan sertifikasi GFSI membangun kredibilitas dan komitmen organisasi terhadap keamanan pangan. GFSI sebenarnya tidak memberikan sertifikasi keamanan pangan, namun mengakui sejumlah program sertifikasi yang memenuhi persyaratan benchmarking GFSI yang ketat. Dua program sertifikasi paling populer untuk keamanan pangan adalah British Retail Consortium Certification (BRC) dan Safe Quality Food Certification (SQF). AIB adalah badan audit untuk kedua sertifikasi ini.

 

Dasar-Dasar Inspeksi Standar AIB

Standar AIB untuk inspeksi GMP mencakup lima kategori berikut yang menjadi dasar langkah-langkah inspeksi. Beberapa lebih menerapkan pada lingkungan manufaktur daripada distribusi, yaitu:

1. Metode Operasional dan Praktik Personil. Penerimaan, penyimpanan, pemantauan, penanganan, dan pemrosesan bahan mentah untuk memproduksi dan mendistribusikan produk akhir yang aman. Fasilitas harus yakin bahwa orang, proses, dan kondisi tidak menimbulkan masalah keamanan pangan.

2. Pemeliharaan Keamanan Pangan. Desain, pemeliharaan, dan pengelolaan peralatan, bangunan, dan lahan untuk menyediakan lingkungan manufaktur yang sanitasi, efisien, dan andal. Standar AIB di sini memberikan praktik terbaik untuk mengoptimalkan desain dan perawatan fasilitas dan peralatan sehingga mudah dikelola dan tidak menimbulkan masalah sanitasi.

3. Praktik Pembersihan. Pembersihan dan sanitasi peralatan, perkakas, dan bangunan untuk menyediakan lingkungan pemrosesan yang sehat dan aman. Inspeksi AIB akan melihat metode pembersihan, jenis bahan kimia yang digunakan, frekuensi kegiatan pembersihan, dan pengendalian mikroba.

4. Pengelolaan Hama Terpadu. Penilaian, pemantauan, dan pengelolaan aktivitas hama untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menghilangkan kondisi yang dapat meningkatkan atau mempertahankan populasi hama. Inspeksi ini mempertimbangkan pemberantasan hama dan tindakan untuk mencegah hama agar tidak dapat berkembang biak di lingkungan pangan.

5. Kecukupan Prasyarat dan Program Keamanan Pangan. Standar ini sebagian besar berkaitan dengan dokumentasi. AIB ingin memastikan bahwa semua departemen bekerja sama untuk menghasilkan produk yang aman. Memiliki program saja tidak cukup, program harus diformalkan melalui perancangan, perencanaan, pengelolaan, dokumentasi, dan peninjauan.

 

Manfaat dan Keterbatasan Inspeksi AIB

Mematuhi standar AIB melalui proses inspeksi membantu mengidentifikasi masalah dan akar permasalahan, menghilangkan bahaya pangan, mencegah penarikan kembali, dan menjaga lingkungan yang sehat dan sanitasi untuk penanganan makanan. Namun banyak 3PL yang telah melakukan lebih dari sekadar proses inspeksi AIB untuk memasukkan sertifikasi penuh yang diakui GFSI. Perusahaan mulai menyadari keterbatasan program inspeksi saja ketika masalah keamanan pangan muncul di fasilitas yang telah menerima skor inspeksi AIB yang bagus beberapa bulan sebelumnya.

 

Inspeksi yang menilai fasilitas berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP) berfokus pada praktik fasilitas, seperti kebersihan. Namun sertifikasi seperti BRC dan SQF jauh melampaui standar yang diuraikan di atas dalam hal keseluruhan proses internal organisasi. Hal ini mencakup pentingnya menjaga kebersihan fasilitas. Namun pada akhirnya menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif dan holistik untuk menjaga proses dan budaya yang diperlukan untuk keamanan pangan. Soft file dari standar AIB bisa didownload di link berikut ini:

Download File