Lubang Hitam Supermasif Sagitarius A*

Penemuan Citra Sagitarius A*

Event Horizon Telescope (EHT) berhasil mengabadikan citra dari lubang hitam yang diyakini terletak di pusat Galaksi Bima Sakti, galaksi di mana manusia bertempat tinggal. Para astronom meyakini bahwa semua galaksi, termasuk Galaksi Bima Sakti, memiliki lubang hitam raksasa di pusatnya. Lubang hitam di jantung galaksi tempat manusia tinggal itu bernama Sagitarius A*.

 

Posisinya berada pada perbatasan Rasi Bintang Sagitarius dan Scorpius. Lubang hitam itu diklaim 4 juta kali lebih besar dari massa Matahari. Jaraknya sekitar 27.000 tahun cahaya. Jarak satu tahun cahaya adalah kurang lebih setara dengan 5,9 triliun mil. Matahari (beserta kita) membutuhkan 230 juta tahun untuk satu kali mengeliligi pusat galaksi, sementara Bintang Sagitarius 2 hanya 16 tahun saja. Kemungkinan penyebabnya adalah jaraknya yang sangat dekat dengan Supermasive Black Hole (Sagitarius A*) di pusat galaksi kita.

 

Mengenal Rasi Bintang Sagitarius

Dari Belahan Bumi Utara (BBU), Rasi Bintang Sagitarius hanya dapat dilihat di langit malam musim panas, dekat kaki langit di selatan, dari Juni hingga awal September. Rasi Bintang Sagitarius, yang terletak antara Rasi Ophiucus dan Rasi Capricornus, merupakan salah satu rasi paling tua yang telah dikenali orang sejak zaman dahulu dalam berbagai peradaban. Satu hal yang membuat rasi ini istimewa adalah karena gugusan bintang di Galaksi Bima Sakti terlihat melewatinya, sehingga menambah kecantikan rasi sang pemanah ini. Oleh karena itu, akan mudah menemukan rasi ini di langit malam dengan mengikuti jalur Galaksi Bima Sakti, ke bagian yang paling padatnya. Pengamat yang tinggal di Belahan Bumi Selatan (BBS) punya keberuntungan lebih untuk menikmati keindahan ini daripada pengamat yang tinggal di belahan Bumi utara. Sayangnya, keadaan langit malam di kota-kota besar negara kita sulit memungkinkan kita melihat kecantikan Galaksi Bima Sakti.

Saat terbaik untuk melihat rasi bintang ini dimulai minggu ketiga bulan Juni (berpedoman kota Jakarta). Pada pukul 18:00 WIB, rasi bintang ini sudah berada di ufuk timur. Pada 7 Juli, jam 24:00 WIB ada di meridian (lingkaran yang menghubungkan titik utara dan selatan yang melewati puncak langit, midnight culmination date). Ketinggian dari titik selatan sekitar 70 derajat. Pada awal Januari jam 18:00 WIB sudah terbenam bersamaan dengan terbenamnya Matahari (sebut Matahari berada di rasi bintang Sagittarius). Dalam ranah ilmu astrologi, orang yang lahir kala itu berzodiak Sagitarius. Jadi sepanjang malam tidak dapat dilihat sampai bulan Juni berikutnya.