Bila radiasi inframerah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state). Teknik preparasi sampel menggunakan spektrofotometer infrared yaitu:
1. Sampel Cair
Sampel cair harus bebas air, lalu oleskan sampel pada NaCl Window. Tekanlah kedua NaCl Window sehingga tidak ada gelembung udara diantara keduanya. Untuk analisis secara kuantitatif masukkan sampel dalam Demountable Cell.
2. Sampel Padat
a. Metode DRS – 8000
Sampel padat yang akan dianalisa dicampur dengan serbuk KBr (5–10% sampel dalam serbuk KBr), kemudian tempatkan pada sampel pan dan siap untuk dianalisis.
b. Metode Pelet KBr
Campuran sampel padat dengan serbuk KBr (5–10% sampel serbuk KBr). Campuran yang sudah homogen kemudian dibuat pellet KBr dengan alat Mini Hand Press. Setelah terbentuk pil, KBr siap untuk dianalisis.
Sebagai contoh, suatu ikatan C–H harus menyerap radiasi inframerah pada frekuensi tersebut (9,0 x 1013 Hz, 3000 cm –1) untuk pindah ke tingkat vibrasi tereksitasi pertama. Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer infrared, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot tersebut adalah spektrum inframerah yang memberikan informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul. Agar kalian lebih memahami mengenai spektroskopi inframerah, silahkan klik link di bawah ini: