Jenis-Jenis Angin

Udara yang bergerak disebut juga dengan angin. Angin dapat kita rasakan karena dapat membelai rambut dan memberikan rasa sejuk bagi tubuh. Selain dapat mendatangkan rasa sejuk, angin ini juga dapat berperan banyak sekali. Angin sungguh mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup dan juga bagi lingkungan. Beberapa peranan angin antara lain adalah sebagai pembangkit listrik, membantu penyerbukan bunga, mengeringkan pakaian, dan lain sebagainya. Selain memberikan manfaat, ternyata angin juga dapat mendatangkan kerugian atau bencana. Angin yang dapat mendatangkan bencana tentu saja merupakan angin yang terlalu besar dan terlalu kencang. Angin yang seperti ini dapat mendatangkan kerugian karena dapat memporak porandakan apa saja yang ada di permukaan Bumi. Dengan karakteristik yang demikian maka angin dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis angin yang ada di Bumi antara lain sebagai berikut:

Angin Tetap

Jenis angin yang pertama adalah angin tetap. Sesuai dengan namanya, angin tetap merupakan angin yang sifatnya tidak berganti-ganti arah. Hal yang dimaksud dengan angin tetap adalah angin yang mempunyai arah berhembus yang tetap sepanjang tahun. Angin tetap dibagi menjadi dua macam, yakni angin pasat dan angin antipasat. Mungkin kita telah mendengar nama kedua angin ini. angin pasat merupakan angin yang bertiup dari daerah yang memiliki iklim subtropis ke daerah yang yang mempunyai iklim tropis atau equator. Angin pasat ini dibagi menjadi angin pasat timur dan juga angin pasat barat. Sementara angin antipasat merupakan merupakan kebalikan dari angin pasat, yakni angin yang berhembus dari daerah beriklim tropis atau equator menuju ke daerah beriklim subtropis.

Angin Muson

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin muson atau yang biasa disebut angin musim atau angin munsoon. Angin muson atau angin musim merupakan angin yang berhembus secara periodik, minimal 3 bulan, dan antara periode satu dengan periode yang lain mempunyai pola yang berlawanan yang berganti arah secara berlawanan pada periode berikutnya. Biasanya periode adalah setengah tahun. Pada setengah tahun pertama biasanya akan bertiup angin darat yang sifatnya kering, sedangkan setengah tahun berikutnya akan bertiup angin laut yang sifatnya basah. Indonesia juga mengalami angin ini, maka dari itulah Indonesia mengalami dua musim yang berbeda dan berganti setiap setegah tahun sekali yakni musim kemarau dan musim penghujan. Kaitan antara musim yang berganti dengan angin pasat ini dapat dijelaskan secara ilmiah.

Angin Darat

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin darat. Sesuai dengan namanya, angin darat merupakan angin yang berasal dari darat. Angin darat merupakan angin yang berhembus dari daratan ke laut. Angin darat ini biasanya berhembus pada malam hari, yakni sekitar pukul delapan malam hingga pukul empat pagi. Angin darat ini seringkali dimanfaatkan oleh nelayan tradisional untuk berangkat ke laut. Sehingga tidak heran apabila kita menjumpai nelayan-nelayan pergi melaut justru pada saat malam hari.

Angin Laut

Jenis angin yang selanjutnya adalah angin laut. Angin laut merupakan kebalikan dari angin darat. Seperti namanya, angin laut merupakan angin yang berasal dari lautan. Angin laut merupakan angin yang berhembus dari lautan ke daratan. Angin ini biasanya berhembus pada saat siang hari, yakni mulai pukul sembilan pagi hingga sekitar pukul empat sore. Angin ini juga sering dimanfaatkan oleh nelayan untuk pulang dari melaut. Maka dari itu kita sering melihat bahwa nelayan pulang dari melaut pada pagi hari dan langsung membawa tangkapan ikannya ke pasar atau tempat pelelangan ikan.

Angin Gunung

Selanjutnya adalah angin gunung. Angin gunung merupakan angin yang berasal dari gunung. Angin gunung berhembus dari puncak gunung menuju ke lembah, maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin gunung.

Angin Lembah

Angin lembah merupakan kebalikan dari angin gunung. Yang dinamakan angin lembah adalah angin yang berhembusan dari daerah lembah menuju ke puncak gunung. Maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin lembah.

Angin Fohn

Angin yang selanjutnya adalah angin fohn atau yang disebut juga angin jatuh. Angin fohn atau angin jatuh merupakan angin yang terjadinya sesuai dengan jenis hujan, misalnya seperti hujan orografis. Angin jenis ini berhembus di suatu wilayah tertentu dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda-beda. Angin fohn atau jatuh ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mana tingginya lebih dari 200 meter, naik pada satu sisi dan turun pada sisi yang lainnya. Angin fohn atau angin jatuh yang berasal dari puncak gunung mempunyai sifat panas dan kering karena uap air tersebut sudah hilang dibuang pada saat hujan orografis.