Gelombang pecah adalah suatu sistem yang sangat kompleks, bahkan dalam beberapa jarak sebelum gelombang pecah, bentuknya tidak sinusoida lagi. Jika terjadi gelombang pecah, energi yang diterima dari angin akan berkurang, kemudian beberapa energi dikembalikan ke laut dan jumlahnya bergantung kepada kemiringan pantai, semakin kecil sudut kemiringan pantai maka semakin kecil pula energi yang dibalikkan. Gelombang pecah diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu spilling, plunging dan surging.
Spilling biasanya terjadi apabila gelombang dengan kemiringan kecil menuju ke pantai yang datar (kemiringan kecil). Spilling dicirikan oleh buih dan turbulensi di puncak gelombang dan biasanya dimulai beberapa jarak dari pantai dan disebabkan jika akibat lapisan air di puncak bergerak lebih cepat daripada gelombang seluruhnya. Gelombang seperti ini dicirikan dengan kemiringan pantai yang landai.
Plunging terjadi saat kemiringan gelombang dan dasar bertambah, gelombang akan pecah dan puncak gelombang akan memutar dengan massa air pada puncak gelombang akan terjun ke depan. Bentuk gelombang ini banyak disukai oleh peselancar.
Surging terjadi pada pantai dengan kemiringan yang sangat besar (sangat curam), dibentuk dari gelombang yang rendah dengan periode panjang dan muka gelombang dan puncaknya relatif tidak pecah seperti gelombang yang meluncur ke pantai.