Periode Sinodis dan Sideris

Hai sahabat, kali ini kita akan mengenal lebih jauh mengenai periode sinodis dan sideris. Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, kita belajar dulu biar sayang sama dia hehe. Jadi, sideris dan sinodis terkait dengan periode benda langit pada orbit. Sideris dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk satu periode untuk mengulang dalam kaitannya dengan bintang. Sebaliknya, sinodis dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk satu periode untuk mengulang dalam kaitannya dengan matahari.

Periode sinodis juga dapat didefinisikan sebagai posisi benda terhadap matahari. Jadi periode dari satu bulan penuh untuk bulan purnama lain dapat disebut sebagai siklus sinodis. Periode sideris juga didefinisikan sebagai posisi benda sehubungan dengan bintang.

Bulan sinodis adalah sedikit lebih lama dari bulan sideris. Ketika bulan sinodis berlangsung 29 hari, 12 jam dan 44 menit, maka satu bulan sideris berlangsung 27 hari, 7 jam dan 43 menit. Kata sideris berasal dari bahasa Latin sidus, yang berarti bintang. Kata sinodis berasal dari bahasa Yunani synodos, yang berarti pertemuan atau bergabung bersama, bisa juga bermakna datang bersama-sama.

Sehari sideris mengacu pada rotasi bumi sekali sehari dalam kaitannya dengan bintang. Sideris adalah pergerakan bulan sekali mengelilingi bumi dalam kaitannya dengan bintang. Setahun sideris adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari sekali dalam kaitannya dengan bintang. Setelah satu bulan sideris, bulan bergerak sedikit lebih jauh untuk memposisikan diri dengan Bumi dalam hal matahari.

Sehari sinodis, yang juga disebut hari matahari, mengacu pada rotasi bumi sekali sehari dalam kaitannya dengan matahari. Sebulan sinodis adalah pergerakan bulan sekali mengelilingi bumi dalam kaitannya dengan bintang. Setahun sinodis adalah periode yang diambil untuk keselarasan planet-matahari terbentuk. Setahun sinodis adalah sekitar 20 menit lebih pendek dari satu tahun sideris.